Pernahkah kamu merasa lelah dengan tugas dan ingin menjadi kucing saja? Di saat kamu merasa demikian, ingatlah bahwa banyak orang terdahulu, termasuk Ibu Kartini, yang berjuang keras untuk mendapatkan pendidikan. Beliau bukan hanya pelopor pendidikan, tetapi juga pahlawan emansipasi wanita yang memperjuangkan hak perempuan untuk belajar.
Semangat Ibu Kartini diteruskan oleh para penerusnya, yaitu Kartini-Kartini muda masa kini. Mereka adalah perempuan-perempuan inspiratif yang memanfaatkan perjuangan Ibu Kartini sebaik-baiknya. Siapakah mereka?
1. Raeni: Dari Becak Menuju Universitas Birmingham
Tahun 2014, Raeni mengantarkan momen haru di tengah wisudanya. Ia diantarkan sang ayah, seorang tukang becak, dengan becak yang dikayuhnya. Raeni meraih gelar wisudawati terbaik dengan IPK 3,96 di Universitas Negeri Semarang. Prestasinya tak berhenti di situ. Ia berhasil mendapatkan beasiswa dua kali dari Universitas Birmingham untuk program magister dan doktoral di bidang akuntansi. Saat ini, Raeni bekerja di program UK Partnering for Accelerated Climate Transitions (UK PACT). Kisah Raeni adalah bukti bahwa tekad dan kerja keras mampu mengantarkan kita mencapai mimpi, regardless of our background.
2. Zhafira Syahidah: Memperkenalkan Edukasi Seksualitas Berbasis Agama
Zhafira Syahidah, mahasiswi magister pendidikan di Harvard, saat ini fokus pada program Learning Design, Innovation, and Technology. Sebelumnya, ia menyelesaikan S1 di Universitas Osaka di bidang Ilmu Sosial. Zhafira mendirikan platform edukasi bernama Taulebih yang menawarkan pendidikan seksual berbasis agama untuk siswa SD-SMA. Tak hanya itu, ia aktif sebagai Youtuber dan konten kreator di channel YouTube Zhafira Aqyla. Semangat Zhafira dalam menyebarkan edukasi positif patut diacungi jempol dan menjadi inspirasi bagi kita semua.
3. Maria Cellina Wijaya: Dokter Berprestasi dengan Empat Beasiswa Luar Negeri
Maria Cellina Wijaya, seorang dokter lulusan Universitas Airlangga, tak berhenti di situ. Ia melanjutkan S2 di Harvard Medical School dengan jurusan Kesehatan Masyarakat dan juga S2 Hubungan Internasional di Universitas Airlangga. Beliau tak hanya berprestasi di bidang akademis, tetapi juga mendirikan organisasi nirlaba Empower Indonesia yang menyediakan beasiswa dan akselerator untuk perempuan muda di Indonesia. Di balik prestasinya yang gemilang, Maria Cellina memiliki tekad kuat untuk berkontribusi dalam bidang kesehatan, bukan hanya menyembuhkan, tetapi juga mencegah penyakit. Ia meyakini bahwa kesehatan masyarakat adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.
Kisah ketiga Kartini muda ini hanyalah sebagian kecil dari banyak perempuan inspiratif di Indonesia. Mereka adalah teladan bagaimana perempuan bisa menjadi pemimpin, inovator, dan pelopor di berbagai bidang. Semangat mereka menunjukkan bahwa batasan tak ada artinya jika kita memiliki tekad dan kerja keras.
Mari kita terus belajar dari kisah inspiratif mereka dan kobarkan semangat Kartini dalam diri kita. Dukunglah perjuangan perempuan untuk kesetaraan dan kesempatan yang sama. Bersama, kita bisa memajukan dan saling mendukung perempuan di Indonesia dan dunia.