Memang Iya, Bersedekah Membawa Kebahagiaan?
Sebagai seorang mahasiswa yang punya usaha kecil di-tengah kesibukan perkuliahan, aku sering kali merenungkan makna sejati dari kebahagiaan.
Apakah kebahagiaan itu cuma bisa terwujud saat kita sukses finansial, saat kita punya harta berlimpah? Atau mungkin saat punya hunian sendiri, lalu kita menyebutnya sudah bahagia?. Tapi, sampai kapan bahagia seperti itu bisa bertahan?. Apa yang sejatinya kita cari?.
Kadang-kadang, kita tak mau membuka mata, terlalu fokus pada pencapaian materi dan lupa bahwa kebahagiaan sejati juga bisa datang dari hal-hal yang sederhana dan tak terduga.
Cerita yang baru saja aku alami adalah buktiny,yang langsung membuka mata hatiku tentang makna bahagia yang sejati, bukan hanya sebah kebahagiaan bersifat materi, tapi kebahagian hati bisa melihat orang lain bahagia.
Alhamdulillah, awalnya sebelum masuk ramadhan sempat bikin target bisa berbagi makanan ke tetangga atau satpam komplek minimal 5 x sebulan. (Ngeliat pas bulan ini gak banyak yang bisa dibagi).
Alhamdulillah ternyata bisa berbagi minimal 6 x sepekan.
Ada rasa bahagia dengan berbagi memang. Apalagi kalo buat menu bukaan, Anak-anak suka sekali nanya.. “Ada lebihan yang bisa dikasih tetangga ma?”
Alhamdulilah mereka juga senang berbagi.
Btw lazismu dengan amanah selalu menebar manfaat untuk orang yang membutuhkan.
Jadi kepikiran menyalurkan zakat di lazismu aceh juga.
Masyaallah, luar biasa sekali! Alhamdulillah , rasa bahagia saat berbagi memang tiada tara ya 🙂
Masyaallah artikelnya menarik, kemajuan teknologi benar-benar mampu meluaskan cara2 berbagi kebaikan. Sekarang untuk berbagi tidak terbatas pada orang-orang di sekitar kita, daya jangkau makin luas karena kemajuan teknologi yang dimanfaatkan di berbagai bidang. termasuk dalam amal dan sodaqoh.
Masaih pujiannya! Benar sekali, kemajuan teknologi memang membuka banyak peluang baru untuk berbagi kebaikan. Kini, kita dapat menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan bantuan tanpa terhalang jarak dan waktu 🙂
Pilihan berinfaq semakin beragam. Baik luring melalui Musala, sekolah, bantuan langsung. Atau melalui daring dengan memanfaatkan aplikasi yang dikeluarkan berbagai lembaga infaq.
Pilihan bijak dikembalikan kepada pengguna. Namun yang jelas, lembaga pengelola infaq yang kredibel akan lebih disukai ketimbang aksi donasi yang peruntukannya tidak jelas.
Alih-alih berdonasi untuk umat malah disalahgunakan untuk memperkaya diri pengurus.
Lazismu saya kira salah satu pilihan yang layak dipertimbangkan.
Artikel yang bagus.. Semoga terus konsisten ya…
Terima kasih atas masukannya pak hanif, betul, penting untuk memilih lembaga pengelola infaq yang kredibel dan terpercaya. Lazismu adalah salah satu pilihan yang tepat karena memiliki track record yang baik dan transparan dalam pengelolaan dana, jangan lupa bersedekah pak 😀
Semakin banyak lembaga-lembaga sebagai penyambung dari masyarakat untuk beramal. Semoga Lazismu jadi garda terdepan menyalurkan infaq ke masyarakat yg membutuhkan ya.
Apalagi sekarang mudah banget bisa transfer aja.
Tapi buat anak-anak, memberi langsung ke mushola ada rasa yang berbeda yah. Makanya mereka semangat banget.
Terima kasih atas doa dan harapannya!
Menarik, smeangat terus ! Jangan hanay sekali2 uplaod 😀
Terima kasih atas semangatnya! 😀